Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Beserta Pola Kalimatnya
Senin, 18 Januari 2016
Add Comment
Contoh
kalimat majemuk bertingkat – Sebelumnya kita
sudah mempelajari kalimat majemuk khususnya kalimat majemuk setara. Nah pada
kesempatan kali ini, kakak akan memberikan sedikit informasi mengenai kalimat
majemuk bertingkat. Oh ya, kakak akan mengingatkan kembali pengertian kalimat
majemuk terlebih dahulu yah. Kalimat
majemuk merupakan kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih, kemudian
digabungkan dengan menambahkan konjungsi atau kata hubung dan, atau, tetapi,
sehingga, bahkan dan lain-lain.
Lalu bagaimana
dengan kalimat majemuk bertingkat? Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat
yang klausa-klausanya tidak mempunyai hubungan yang setara atau sederajat.
Tidak setara atau sederajat maksudnya klausa-klausa tersebut ada yang menjadi
induk kalimat dan ada yang menjadi anak kalimat. Induk kalimat dan anak kalimat
merupakan kesatuan kalimat yang tidak dapat dipisahkan, jika keduanya
dipisahkan kalimat menjadi tidak berarti.
Misalnya:
Hujan deras
terus mengguyur kota Semarang sehingga menyebabkan banjir selama 2dua hari.
Induk kalimat:
Hujan deras terus mengguyur kota Semarang (dapat berdiri sendiri)
Anak kalimat:
Sehingga menyebabkan banjir selama 2dua hari (tidak dapat berdiri sendiri)
Agar lebih jelas
lagi, kakak akan menjabarkan jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat beserta
penjelasan dan contohnya. Simak baik-baik dan pahami yah J
1.
Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan
Waktu.
Kalimat majemuk
bertingkat hubungan waktu biasanya ditandai dengan konjungsi yang menunjukkan
waktu atau keterangan waktu, seperti ketika, waktu itu, saat, kala itu,
sebelum, sesudah, dan lain-lain.
Contoh: Aku
harus berangkat sekolah lebih pagi sebelum bel sekolah berbunyi.
2.
Kalimat Majemuk Bertingkat Bersyarat.
Kalimat majemuk
bertingkat bersyarat biasanya ditandai dengan kata hubung atau konjungsi jika,
seandainya, andaikan, apabila, asalkan.
Contoh: Zahra
akan mendapatkan sepeda baru dari Ayah jika ia rajin belajar.
3.
Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan
Perbandingan.
Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan yang memiliki fungsi untuk membandingan antar
klausa arau mengibaratkan sesuatu. Biasanya menggunakan konjungsi ibarat,
daripada, bagaikan, seperti, ibarat, laksana, sebagaimana, dan alih-alih.
Contoh:
Daripada harus
duduk termenung merenungi nasib, lebih baik membaca buku untuk menambah ilmu.
Anak kembar Bu
Hasan tidak akur satu dengan yang lainnya bagaikan air dan minyak.
4.
Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan
Tujuan.
Kalimat majemuk
bertingkat hubungan tujuan memiliki fungsi untuk menyampaikan suatu tujuan pada
kalimatnya. Biasanya menggunakan konjungsi biar, agar, supaya.
Contoh: Ibu
banyak mengonsumsi buah dan sayur agar tubuhnya tetap sehat dan bugar.
5.
Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan
Cara.
Kalimat majemuk
yang satu ini menggabungkan 2 klausa pada kalimat majemuk dengan konjungsi
menggunakan, dengan, dan lain-lain.
Contoh: Raisha
bernyanyi dengan merdunya.
6.
Kalimat Majemuk Bertingkat Bertentangan
dengan Kenyataan.
Kalimat majemuk
bertingkat ini menyatakan kalimat yang bertentangan. Biasanya menggunakan
konjungsi kenyataannya, padahal, dan lain-lain.
Contoh: Zaldy
sangat nakal di sekolah padahal saat di rumah ia pendiam.
7.
Kalimat Majemuk Bertingkat Pengandaian.
Kalimat majemuk
bertingkat pengandaian biasanya menggunakan konjungsi seperti, seakan-akan,
seolah-olah.
Contoh: Jihan
menari dengan sangat indah seakan-akan ia sedang menari di atas panggung megah.
8.
Kalimat Majemuk Bertingkat Penjelas.
Kalimat majemuk
yang satu ini memiliki fungsi kalimat yang menjelaskan mengenai sesuatu hal. Konjungsi
yang biasa digunakan adalah bahwa.
Contoh: Mobil
baru yang dibelinya menunjukkan Rani telah sukses bekerja menjadi seorang
artis.
9.
Kalimat Majemuk Bertingkat Atributif.
Kalimat majemuk
bertingkat atributif biasanya menggunakan konjungsi atau kata hubung yang.
Berfungsi sebagai penjelas hal yang berkaitan dengan subyek yang akan
dijelaskan dalam kalimat.
Contoh:
Laki-laki yang berbaju merah itu adalah saudara sepupu Ibuku.
10.
Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan
Penyebab.
Kalimat majemuk
hubungan penyebab menjelaskan sebab mengenai suatu hal. Biasanya menggunakan
konjungsi karena, oleh karena, sebab, dan lain-lain.
Contoh: Gaya
hidup sehat haruslah selalu kita jaga karena kesehatan sangatlah penting.
11.
Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan
Akibat.
Kalimat majemuk
bertingkat hubungan akibat menjelaskan mengenai akibat dari suatu hal. Biasanya
menggunakan konjungsi sampai-sampai, sehingga, maka.
Contoh: Asih
sangat baik hati sehingga teman-teman sangat menyukainya.
12.
Kalimat Majemuk Hubungan Hasil.
Kalimat majemuk
hubungan hasil menunjukkan hasil suatu proses pada kalimat. Biasanya
menggunakan konjungsi makanya.
Contoh: Tika
rajin minum air putih makanya ia cepat sembuh dari batuk dan pilek.
13.
Kalimat Majemuk Hubungan Konsesip.
Kalimat majemuk
hubungan konsesip ini biasanya menggunakan kata hubung atau konjungsi meskipun,
biarpun, walaupun, kendatipun, dan sungguhpun.
Contoh: Sarah
tetap belajar giat meskipun semester ini ia belum ampu menduduki peringkat
pertama di sekolahnya.
Nah demikian
pembahasan contoh kalimat majemuk bertingkat dari kakak, semoga bermanfaat
untuk kalian dan sampai jumpa di materi bahasa Indonesia selanjutnya.
0 Response to "Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat Beserta Pola Kalimatnya"
Posting Komentar