Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terlengkap
Rabu, 24 September 2014
Add Comment
Pada
kurikulum 2013 kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara student center. Guru
hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Guru haruslah lebih kreatif sehingga
kegiatan pembelajaran lebih menarik siswa. Diantaranya adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Model tersebut diharapkan dapan
membuat suasana di kelas menjadi tidak membosankan. Berikut penjelasan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
secara lengkap.
TGT
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru
menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing.
Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan
anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi
dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok.
Ciri-ciri
model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
adalah sebagai berikut:
a. Siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
Siswa
ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda.
b. Games
Tournament
Dalam
permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya.Siswa
yang mewakili kelompoknya, masing – masing ditempatkan dalam meja – meja
turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan
agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja
turnamen diusahakan setiap peserta homogen.Permainan ini diawali dengan memberitahukan
aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu
soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci
tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan
sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca
soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang
undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada
pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang
diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan
penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu
untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya
yang akan ditangapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal
akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab
benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika
semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan
pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana
posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat
berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat
dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai
kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
Dalam
permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci
jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain.
Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung
jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh
berdasarkan tabel yang telah disediakan.Selanjutnya setiap pemain kembali
kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel
yang telah disediakan.Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya
dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok.Ketua kelompok
memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah
disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh
kelompoknya.
c. Penghargaan
Kelompok
Langkah
pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor
kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan
skor yang diperoleh oleh masing – masing anggota kelompok dibagi dengan dibagi
dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata –
rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang
diperoleh oleh masing – masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu
yang diperoleh oleh seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel Perhitungan Poin Permainan Untuk Empat Pemain
Pemain dengan
|
Poin Bila Jumlah Kartu Yang Diperoleh
|
Top Scorer
|
40
|
High Middle Scorer
|
30
|
Low Middle Scorer
|
20
|
Low Scorer
|
10
|
Tabel
2.2 Perhitungan Poin Permainan Untuk Tiga Pemain
Pemain
dengan Poin Bila Jumlah Kartu
Yang Diperoleh
Top
scorer 60
Middle
scorer 40
Low
scorer 20
(Sumber
: Slavin, 1995:90) Dengan keterangan sebagai berikut:
Top
Scorer (skor tertinggi), High Middle scorer ( skor tinggi ), Low Middle
Scorer
( skor rendah ), Low Scorer ( skor terendah), ( skor sedang ).
Dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang
perlu ditempuh, yaitu :
1. Mengajar (teach)
Mempersentasekan
atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus
dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.
2. Belajar Kelompok (team study)
Siswa
bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan
akademik, jenis kelamin, dan ras / suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan
materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengen menggunakan LKS.
Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling
memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam
menjawab.
3.
Permainan (game tournament)
4. Permainan diikuti oleh anggota kelompok
dari masing – masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah
untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana
pertanyaan – pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah
didiskusikan dalam kegiatan kelompok,
5. Penghargaan kelompok (team recognition)
Pemberian
penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok
dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan
ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin sebagai
berikut.
Tabel Kriteria Pengahrgaan Kelompok
Kriteria ( Rerata Kelompok )
|
Predikat
|
30 sampai 39
|
Tim Kurang baik
|
40 sampai44
|
Tim Baik
|
45 sampai 49
|
Tik Baik Sekali
|
50 ke atas
|
Tim Istimewa
|
B. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya:
1. Kelompok (Team)
a. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
siswa yang anggotanya heterogen
b. Memberitahu siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan oleh anggota kelompok
2. Presentasi kelas (class Presentation)
a. Menyampaikan tujuan pemmbelajaran yang
hendak dicapai
b. Menghimbau siswa bahwa materi yang
disampaikan akan berguna ada saat game dan menentukan skor kelompok
c. Menyampaikan/mempresentasukan materi
pelajaran didalam kelas
3. Permainan (games)
a. Membrikan games dalam bentuk
pertanyan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
siswa dari penyajian materi
b. Memberikan materi games dalam dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kartu indek
c. Memberikan dan mengumpulkan skor kepada
siswa yang menjawab benar
4. Kompetisi (Turnamen)
a. Membagi siswa kedalam beberapa meja
turnamen.tiga siswa tertinggi presentasinya pada meja 1,tiga siswa selanjutnya
pada meja kedua dan seterusnya
b. Mengkoordinasikan jalannya turnamen dengan
prosedur pelaksanaan
5. Penghargaan ( Team recognize )
a. Mengumumkan hasil penilaian dari
pengumpulan skor turnamen
b. Memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha
yang telah dilakukan oleh individu maupun oleh kelompok.
Pendekatan
yang digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara kelompok yaitu dengan
membentuk kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran supaya siswa
aktif.ciri-ciri pendekatan secara kelompok ditinjau dari segi:
1.
Tujuan pembelajaran yaitu
a.
Memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
secara rasional
b.
Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong royong
c.zMendinamisasikan
kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap kelompok merasa memiliki
tanggung jawab
d. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam
kelompok tersebut
2. Sosial dalam pembelajaran kelompok kecil
a. Anggota kelompok sadar diri menjadi anggota
kelompok
b. Siswa sebagai anggota kelompok memiliki
rasa tanggung jawab
c. Setiap anggota kelompok membina hubungan
yang baik dan mendorong timbulnya semangat tim
d. Kelompok mewujudkan suatu hubungan kerja
yang kompak
3.
Guru dalam pembelajaran kelompok yaitu
a. Pembentukan kelompok
b. Perencanaan tugas kelompok
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi hasil belajar kelompok
Implementasi
model pembelajaran TGT, diantaranya:
1.
Pembelajaran berpusat pada siswa
2.
Proses pembelajaran dengan suasana kompetensi
3.
Pembelajaran bersifat aktif/siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan
4.
Pembelajaran diterapkan dengan pengelompokan siswa menjadi tim-tim
5.
Dalam kompetisi diterapkan tim system poin
6.
Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan
dalam kinerja akademik
7.
Kemajuan kelompok dapat diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang
diterbitkan secara mingguan
8.
Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal.
9. Adanya system penghargaan bagi siswa yang
memperoleh poin banyak
C.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, diantaranya:
a.
Model TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas lebih menonjol dalam
pembelajaran,tetapi siswa yang berkemampuan lebih rendah juga ikut aktif dan
mempunyai peranan yang penting dalam kelompokanya.
b.
Dengan model pembelajaran ini membuat rasa kebersaan dan saling menghargai
sesame anggota kelompoknya.
c.
Dalam model pembelajaran ini membuat siswa kebih bersemangat dalam mengikuti
pelajaran,karena dalam pembelajaran ini guru menjanjikan sebuah penghargaan
pada siswa atau kelompok terbaik.
d.
Dalam pembelajaran ini membuat siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti
pelajaran karena ada kegiatan permainan beruoa turnamen dalam model ini
Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, diantaranya:
a. Dalam model pembelajaran ini,harus
menggunakan waktu yang sangat lama
b.
Gurumenggunakan model pembelajaran ini guru harus pandai memilih materi
pelajaran yang cocok untuk model ini
c. Guru harus mempersiapkan model ini dengan
baik sebelum diterapkan
0 Response to "Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terlengkap"
Posting Komentar