Perbedaan virus dan bakteri
Rabu, 08 April 2015
Perbedaan virus dan
bakteri- Mungkin kalian pernah
mendengar saat pergantian musim banyak ornag terkena flu atau sakit. Kenapa
bisa begitu? Apakah benar karena musim? Ataukah karena virus dan bakteri?
Adakah yang tahu apa perbedaa virus dan bakteri?
Apa sih sebenarnya bakteri itu? Bakteri merupakan suatu
golongan organisme/ mahluk hidup yang termasuk mahluk bersel satu dan tidak
bermembran sel (prokariotik), biasa dikenal dalam bentuk jamak sebagai
bacteria, diambil dari Bahasa Latin dengan nama bacterium. Maish ingta bukan?
Dikelompokkan dalam kindom monera yang mempunyai ukuran sangat kecil
(mikroskopik). Terus
apa bedanya dengan virus? Sebagian besar orang menganggap jika bakteri dan
virus adalah sama dan sulit dibedakan. Apalagi penyakit yang disebabkannya.
Perlu diperhatikan, bakteri dan virus jelas sangat berbeda, baik dari ukuran,
jenis, cara hidup, dan cara menginfeksi jaringan atau sel-sel sehat dalam tubuh
organisme lain. Virus lebih ekcil daripada bakteri bahkan bisa menginfeksi
bakteri itu sendiri dengan mengambil alih DNA dna RNA nya. Jelas berbeda bukan?
Bakteri
itu sendiri adalah mahluk hidup yang memiliki satu sel/ tunggal dengan ukuran
sangat kecil, bisa diamati jelas dengan mikroskop, apalagi mikroskop electron
dan kunci utamamanya yang membedakannya dengan virus adalah bakteri tidak butuh
sel inang untuk hidup, tumbuh dan berkembang biak. Bakteri bisa diamati jelas
dengan mikroskop cahay biasa sedangkan virus harus diamati dengan mikroskop
electron karena ukurannya yang super kecil. Bakteri umumnya berukuran 0.5-10 mikrometer
( 1 mikrometer= 10-6 meter) dan ukuran virus adalah 0,01-0,1
mikrometer.
Nah kalau begitu berikut
ini daftar perbedaan virus dan bakteri yang telah dirangkum cukup jelas:
1. Struktur sel yang lengkap, struktur dasar dan
tambahan berupa organela dimiliki oleh bakteri, tetapi tidak memiliki organel
bermembran. Tidak memiliki membran yang melapisi inti sel. Bagian-bagian sel lengkap
organela yang tidak dimiliki virus berupa sitoplasma, membran sel, inti sel dan
materi genetik. Virus terdiri atas DNA
atau RNA, tidak kedua-duanya, hanay salah satu materi genetic yang berfungsi
mengambil alih saat menginfeksi sel inang. Perlu diketahui virus memiliki
pelindung berupa selubung yang dikenal dengan kapsid (selubung pertama),
kemudian ada envelope (selubung kedua), serta polyhedra (selubung ketiga) yang
ketinganya sebagai pelindung materi genetic (RNA atau DNA). Komponen penyusun
selubung virus berupa protein yang memiliki fungsi sebagai proteksi materi
genetic di dalamnya, mengindentifikasi sel inang dan kondisi lingkungan yang
kurang menguntungkan bagi virus dan juga sebagai pertahanan terhadap sel inang.
Ada beberapa jenis virus yang mempunyai
spika/ duri yang unik, terletak pada selubung virus dan inilah juga yang
berperan dalam mengenali sel inang. Dalam rangka memperbanyak diri dan
bereproduksi beberapa virus memiliki sejenis enzim yang bernama enzim reversal transcriptase
yakni virus yang berinti RNA saja. Yang menarik disini adalah virus mampu
mengambil alih metabolisme sel inang, sehingga sel inang benar-benar tidak
berdaya jika sudah terinfeksi virus.
2. Cara
hidup bakteri adalah bisa hidup mandiri dan menempel pada mahluk hidup lain
(saprofit) di luar sel inang. Beberapa bakteri memiliki spora yang digunakan
dalam memperbanyak diri selain dengan membelah diri, jika spora itu jatuh di
lingkungan yang cocok maka bisa tumbuh menjadi bakteri baru dengan kata lain
bakteri tidak membutuhkan sel inang dalam memperbanyak diri. Sedangkan kalau
virus, jika berada di luar mahluk hidup lain/ sel inang akan seperti benda mati
berupa Kristal (materi genetic dengan kapsid/ envelope membungkusnya), intinya
virus tidak memiliki ciri-ciri sebagai mahluk hidup jika di luar tubuh inang. Virus
dikatakan lebih mengerikan daripada bakteri karena bisa mengambil alih sistem metabolisme
sel inang berupa sistem ekspresi genetic sel inang, bahkan bakteri saja bisa
menjadi sel inang virus.
3. Sifat
bakteri selanjutnya adalah bakteri sanggup menginfeksi smeua jenis sel inang
(tidak spesifik) dengan cara menghasilkan toksin atau racun pada sel inang. Lain
halnya dengan virus, virus hanya mampu menginfeksi satu jenis sel inang saja
karena pada spika atau selubungnya menghasilkan senyawa khusus yang hanya dapat
menyerang jenis sel inang tertentu saja. Senyawa khusus ini berasal dari saat
virus melakukan proses reproduksi/ memperbanyak diri yakni saat pembentukan
selubung virus dari membran sel inang, dengan cara inilah virus mengenali sel
inang yang memiliki kesamaan.
4. Bakteri
sejenis patogen dapat direkayasa manusia dengan cara dikendalikan untuk
menghasilkan antibiotik. Cara yang dilakukan yakni dengan saat pembentukan
dinding sel bakteri (bakteri sejenis penisilin) dalam membentuk protein bisa
dipengaruhi atau diganggu oleh manusia. Manusia tidak bisa mengendalikan virus
karena virus tidak terdapat dinding sel dan sistem sistesis protein. Virus tidak
bisa dibunuh begitu seja dengan obat atau antibiotic seperti bakteri, hanya
bisa dikendalikan dengan cara pemberian obat untuk menekan proses
perkembangbiakan virus (hal ini saat proses replica diri materi genetik virus).
Interferon merupakan nama obat sebagai sistem pertahanan tubuh yang berfungsi
sebagai substrat virus.
5. Cara
menginfeksi sel inang, bakteri tidak harus masuk ke dalam sel inang, tetapi
bisa dilakukan di luar sel inang. Hal ini dikarenakan bakteri bisa menghasilkan
zat racun (toksin), dengan mengeluarkan racun inilah bakteri meracuni tubuh sel
inang. Parasit intraseluler obligat adalah julukan virus karena apa, karena
virus untuk mempertahankan hidupnya harus berada di dalam sel inang yang
diinfeksinya, tepatnya di dalam inti sel yang mengandung asam nukelat.
6. Ternyata
bakteri bisa dimanfaatkan manusia yakni dalam memproduksi enzim yang dibutuhkan
oleh manusia, misal saja enzim insulin dengan cara merekayasanya. Cara yang dilakukan yakni dengan cara menyisipkan gen
yang diletakkan pada plasmid (DNA ektra kromosomal) yang nantinya akan
menghasilkan plasmid baru yang bernama plasmid rekombinan. Nah plasmid
rekombinan inilah yang bisa dipindahkan pada bakteri lain/ sel inang agar bisa
mengekspresikan gen yang disisipkan tadi (misal saja enzim/ protein yang
diinginkan seperti enzim insulin). Untuk merekayasa virus dengan cara saat virus
menginfeksi sel inang, karena gen yang disisipkan akan dibawa oleh virus di
dalam materi genetiknya (yang akan direkayasa) dan bisa ditransfer ke sel inang
saat menyernag sel inang.
Nah itulah uraian cukup singkat mengenai Perbedaan virus dan bakteri. Begitu kompleks ya Allah menciptakan mahluk hidup,
bahkan untuk tingkat ultraseluler. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita selalu
menjaga lingkungan sekitar.
lihat juga:
Bentuk bentuk bakteri dan bakteri gram positif dan negatif
lihat juga:
Bentuk bentuk bakteri dan bakteri gram positif dan negatif