Tekanan hidrostatis dan rumusnya
Senin, 27 April 2015
Tekanan hidrostatis dan rumusnya-
Berjumpa lagi dalam blog penuh ilmu ini. Adakah yang lagi belajar Fisika? Siapa
yang punya kegemaran diving/ menyelam? Entah berenang atau menyelam di kolam
atau di laut? Apa yang kalian rasakan ketika berada di dasarnya? Kenapa juga
kita sering mendengar penyelam di dasar laut yang cukup dalam muntah darah/
darah bisa keluar melalui hidung, telinga jika tidak kuat? Nah untuk menjawab
pertanyaan tersebut, maka kalian harus mengetahui konsep tekanan, tekanan pada
zat cair/ tekanan hidrostatis lebih tepatnya.
Dalam
kehidupan sehari-hari udara juga menekan kulit pada tubuh kita sebesar 1 atm (1
atm= 1,01 x 105 Pa) atau lebih dieknal juag sebagai tekanan udara. Betapa
peristiwa fisika berkaitan erat dengan kejadian sehari-hari.
Tekanan
(Pressure) merupakan gaya yang
diberikan pada benda tiap satuan luas. Atau dapat dirumuskan:
P=F/A
Dengan
P= tekanan (N/m2)
F= gaya tekan (N)
A= luas permukaan (m2)
Jika
seseorang memakai sepatu yang berhak tinggi (lancip) kemudian berdiri di atas
tanah yang lembek dibandingkan dengan memakai sepatu flat (datar), maka akan
lebih dalam yang mana tancapannya? Benar sekali, lebih dalam yang memakai
sepatu lancip, karena luas permukaannya
lebih kecil sehingga tekanannya paling besar.
Ketika
suatu benda/ objek/ manusia berada di fluida (zat cair), juga akan mengalami
tekanan yang dikerjakan oleh zat cair yang lebih dikenal dengan zat cair atau tekanan hidrostatis.
Berapa besarnya tekanan ini? Berikut penuruan rumus tekanan hidrostatis:
P=F/A
Karena
gaya yang menekan adalah gaya berat fluida itu sendiri, maka gaya tersebut
merupakan gaya berat zat cair F= W= m.g, dengan m merupakan massa fluida, jadi:
P=W/A= m.g/A= ρf.V.g/A=
ρf.A.h.g/A= ρf.g.h
PH= ρf.g.h
Dengan PH=
tekanan hidrostatis (Pa atau N/m2)
ρf= massa jenis zat
cair (kg/m3)
g= percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h= kedalaman objek/ benda relatif
terhadap permukaan zat cair (m)
Dengan demikian terlihat bahwa
tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh massa jenis fluida/ zat cair tersebut,
kedalaman benda relatif terhadap permukaan. Hal ini menyebabkan bahwa semakin
dalam kita menyelam dalam air, maka akan terasa berat dan sesak karena tekanan
hidrostatisnya besar, dan juga bendungan bagian bawah lebih tebal, karena
tekanan yang paling bawah paling besar, untuk menghindari kejebolan. Jadi kalau
perenang berada di dasar laut seolah-olah menopang berat zat cair alir laut
tersebut, bisa dibayangkan besar sekali bukan tekanan hidrostatis di dasar laut
yang dalam? Nah sudah tahukan kegunaan konsep tekanan dalam Fisika?
Berikut ini contoh soal aplikasi tekanan hidrostatis.
a. Seorang penyelam menyelam ke
dasar kolam dengan kedalaman 40m. Berapa tekanan hidrostatis yang dirasakan
penyelam tersebut saat di dasar kolam?
Jawab: gunakan ρf air yakni 1000 kg/m3
PH= ρf.g.h
= 1000. 10. 40 = 400000 Pa
b.
Beni berenang dalam pada
kedalaman 20 m dari dasar kolam. Jika ia merasakan tekanan hidrostatis sebesar
300000 Pa, berapa kedalaman kolam?
Jawab:
Untuk mengetahui kedalaman
kolam, maka perlu tahu kedalaman Beni relative terhadap permukaan. Gunakan ρf
air yakni 1000 kg/m3
PH= ρf.g.h
300000=1000.10.h
h= 30m
maka kedalaman kolam adalah 20+ 30= 50m
Mudah
dipahami bukan? Ternyata konsep tekanan berhubungan erat denagn kehidupan
sehari-hari ya. Itulah Tekanan
hidrostatis dan rumusnya. Semoga bermanfaat dan terus berkunjung ke blog
ini ya,,, karena akan ada pembahasan
materi Fisika lainnya yang lebih menarik dan menantang. See you guys!