Proses terjadinya pemanasan global dan penyebabnya
Senin, 01 Juni 2015
Proses terjadinya pemanasan global merupakan suatu pembahasan yang
sama dengan efek rumah kaca. Ada sekelompok gas yang menjaga suhu pada
permukaan bumi agar tetap hangat. Gas tersebut disebut dengan istilah gas rumah
kaca. Gas rumah kaca tersebut adalah karbondioksida dan uap air. Seiring
majunya dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya jumlah manusia, jumlah
gas freon, nitrogen oksida, dan metana semakin meningkat.
Sedangkan gas-gas tersebut berfungsi dalam menjaga suhu bumi agar
tetap hangat. Nah... jika jumlah gas tersebut di atmosfer semakin banyak
tentunya suhu bumi juga akan semakin panas bukan? Matahari memancarkan radiasi
infra merah, ultraviolet dan cahaya tampak. Jika gas rumah kaca semakin
meningkat, maka radiasi infra merah yang jatuh ke permukaan bumi akan di
pantulkan ke atmosfer mengenai gas rumah kaca dan akan dipantulkan kembali ke
permukaan bumi. Sehingga radiasi infra merah akan terperangkap di bumi dan
radiasinya semakin besar. Suhu bumi akan meningkat. inilah yang disebut dengan proses terjadinya pemanasan global.
Di laut terjadi 90% mengalami pemanasan global. Mengapa demikian? Karena
laut sebagai penyimpan energi. Jika suhu laut semakin meningkat, maka es di
kutub utara dan selatan akan semakin mencair. Dari tahun ke tahun catatan
permukaan air naik mencapai 15 cm. Tidak heran di Jakarta semakin tenggelam. Begitu
juga dengan di Semarang tempat pak guru menimba ilmu.
Demikianlah proses terjadinya pemanasan global. Penyebab dari
pemanasan global adalah tingkat konsumsi energi dari bahan bakar fosil seperti
minyak bumi dan batu bara, penebangan hutan yang menyebabkan jumlah oksigen semakin
menurun, sampah organik yang semakin banyak sehingga gas menghasilkan gas
metana yang meningkat pula.