Pengertian fatamorgana dan proses terjadinya
Sabtu, 12 September 2015
Pengertian
fatamorgana dan proses terjadinya fatamorgana- Pengertian
fatamorgana adalah peristiwa pembiasan pada tiap-tiap lapisan udara yang
disebabkan oleh perbedaan suhu sehingga mempunyai kerapatan optik yang
berbeda-beda disetiap lapisan udara. Fatamorgana itu sendiri merupakan contoh
dari pembiasan cahaya.
terlihat seperti air kalau kita memandang jauh ke arah mobil, inilah peristiwa fatamorgana |
Cahaya
yang merambat pada suatu medium yang berbeda kerapatan optiknya akan diteruskan
ke medium lain kemudian dibiaskan menjauhi garis normal ataukah mendekati garis
normal.
Baca
artikel hukum
pembiasan cahaya dan contohnya.
Contoh peristiwa fatamorgana
Pada
waktu siang hari sekitar jam 12 atau jam 13 udara di luar begitu panas karena
sengatan sinar matahari. Saat kita sedang berada di pinggir jalan, kita
memandang jauh ke jalan raya ternyata terlihat seperti ada air di atas aspal. Benar
bukan? Kemudian setelah kita dekati ternyata air itu tidak ada.
Contoh
lain lagi pada saat kita meliat ke atas genting yang menggunakan seng, kita
melihat seperti ada air di atas genting. Di gurun pasir yang sangat panas, di
puncak-puncak gunung pasir akan terlihat seperti air. Itulah contoh
fatamorgana. Jadi jangan sampai kalian tertipu yah, dikira ada air, eh ternyata
kita sudah datengin airnya gak ada. Kasihaaaaaan...
Proses terjadinya fatamorgana
Misalnya
di siang hari yang panas, cahaya matahari mengenai aspal. Permukaan aspal
menjadi sangat panas. Misalnya lapisan udara pertama di atas aspal juga panas, lapisan
udara kedua di atas aspal kurang panas. Hal itulah yang membedakan kerapatan
optik medium udara.
Artinya
lapisan udara yang panas memiliki kerapatan optik yang lebih renggang
dibandingkan dengan lapisan udara yang dingin. Jadi lapisan udara yang panas
tepat di atas aspal itu memiliki kerapatan optik yang kecil. Sedangkan lapisan
udara kedua atau beberapa senti meter di atas aspal itu memiliki kerapatan
optik yang lebih rapat.
Lebih
ringkasnya begini:
misalnya
kita bagi lapisan udara menjadi empat bagian yaitu lapisan udara yang sangat
panas (paling dekat dengan aspal), panas, kurang panas, dan dingin. Masing-masing
dari lapisan udara itu mempunyai kerapatan optik yang berbeda. Semakin dingin
maka lapisan udaranya lebih rapat.
Jika
seberkas cahaya melalui medium yang rapat maka akan mendekati garis normal,
kemudian jika melalui medium optik yang kurang rapat maka akan menjauhi garis
normal. Artinya pembiasan di berbagai lapisan udara di atas aspal itu tidaklah
sama atau tidak teratur pembiasannya. Dan akhirnya timbul bayangan yang semu atau
bayangan yang tidak sempurna akibat dari pembiasan cahaya yang sangat banyak
jumlahnya. Ini terlihat seperti air.
Akibat
fatamorgana
1.
Jika adalam perjalanan di siang hari yang panas, mata kita akan mudah lelah
karena pembiasan cahaya yang berbeda-beda dilapisan uda membuat mata kita
selalu berakomodasi maksimum terus.
2.
Kesalahan dalam menafsirkan letak tata kota jika kamu mengambil gambar tentang
letak suatu kota dan sebagainya.