Petani, pahlawan yang tidak dianggap dan selalu disepelekan

Sabtu pagi yang cerah pukul 7.30 jalan-jalan di kompleks rumah. Tak lupa selalu bawa Samsung galaxy ace 3 kesayangan ku untuk mengabadikan setiap aktivitas yang bermakna. Kebetulan 40 meter dari halaman rumah pak guru ada bentangan sawah. Jadi pemandangannya sangat indah apalagi pada waktu matahari terbit.
petani sedang membajak sawah #jepretan pak guru
Kebiasaan weekend pulang ke rumah pak guru sekalu menyempatkan untuk berolahraga di pagi hari. Bulan september ini di tempat pak guru sedang musim menanam padi. Foto di atas pak guru ambil waktu jalan-jalan dihari Sabtu pagi.

Sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepada petani?
Jaman sekarang ini, banyak orang yang menyepelekan pekerjaan petani. Mengapa demikian? Katanya petani itu pekerjaan keras yang artinya selalu menggunakan tenaga (memang betul), katanya petani itu pekerjaan orang bodho (tidak benar), katanya petani itu penghasilannya kecil (tidak benar), katanya petani itu pekerjaannya orang miskin (tidak benar), dan katanya, dan katanya, dan katanya. Begitu seterusnya.

Sebernanya kita bisa hidup tanpa petani gak? Tidak bisa dong....! Merekalah yang menanam sayuran, yang menanam padi, menanam buah-buahan, dan sebagainya.
Pertanyaannya adalah sudahkah kita menghargai para petani? Sudahkah kita berterima kasih kepada mereka? Sudahkah kita berupaya membantu mereka?

Mereka sangat bekerja keras dari pagi hingga sore hari. Memang benar banyak petani berasal dari kalangan warga yang kurang mampu. Justru kita harus bisa membantu mereka agar bisa sejahtera hidupnya dan tidak kurang lagi.

Sedih rasanya kalau melihat mereka gagal panen. Banyak menderita kerugian. Kemudian akhirnya untuk mengawali mereka bercocok tanampun susah karena kekurangan dana. Apa di negara ini para petani sudah dibantu dan sudah subsidi pupuk? Silahkan jawab dalam hati yah!.

Merekalah pahlawan bagi kita. Pahlawan yang senantiasa menyediakan makanan untuk kita. Mulai dari sayur, nasi, dan buah yang mereka tanam untuk kepentingan kita. Apa kita pantas menyepelekan mereka? Apa kita pantas merendahkan kerja mereka? Tidak anak-anaku. Ayuuukkk jika kamu nanti jadi pemimpin, pesan pak guru kepada kalian adalah rangkul mereka dan sejahterakan mereka dengan membantu mereka agar produksi pertanian semakin melimpah. Merekalah pahwalan yang sering terabaikan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel