Petani, pahlawan yang tidak dianggap dan selalu disepelekan
Selasa, 08 September 2015
Sabtu
pagi yang cerah pukul 7.30 jalan-jalan di kompleks rumah. Tak lupa selalu bawa
Samsung galaxy ace 3 kesayangan ku untuk mengabadikan setiap aktivitas yang
bermakna. Kebetulan 40 meter dari halaman rumah pak guru ada bentangan sawah. Jadi
pemandangannya sangat indah apalagi pada waktu matahari terbit.
petani sedang membajak sawah #jepretan pak guru |
Kebiasaan
weekend pulang ke rumah pak guru
sekalu menyempatkan untuk berolahraga di pagi hari. Bulan september ini di
tempat pak guru sedang musim menanam padi. Foto di atas pak guru ambil waktu
jalan-jalan dihari Sabtu pagi.
Sudahkah kita mengucapkan terima
kasih kepada petani?
Jaman
sekarang ini, banyak orang yang menyepelekan pekerjaan petani. Mengapa demikian?
Katanya petani itu pekerjaan keras yang
artinya selalu menggunakan tenaga (memang betul), katanya petani itu pekerjaan
orang bodho (tidak benar), katanya petani itu penghasilannya kecil (tidak benar),
katanya petani itu pekerjaannya orang miskin (tidak benar), dan katanya, dan
katanya, dan katanya. Begitu seterusnya.
Sebernanya
kita bisa hidup tanpa petani gak? Tidak bisa dong....! Merekalah yang menanam
sayuran, yang menanam padi, menanam buah-buahan, dan sebagainya.
Pertanyaannya adalah sudahkah kita
menghargai para petani? Sudahkah kita berterima kasih kepada mereka? Sudahkah kita
berupaya membantu mereka?
Mereka
sangat bekerja keras dari pagi hingga sore hari. Memang benar banyak petani
berasal dari kalangan warga yang kurang mampu. Justru kita harus bisa membantu
mereka agar bisa sejahtera hidupnya dan tidak kurang lagi.
Sedih
rasanya kalau melihat mereka gagal panen. Banyak menderita kerugian. Kemudian akhirnya
untuk mengawali mereka bercocok tanampun susah karena kekurangan dana. Apa di
negara ini para petani sudah dibantu dan sudah subsidi pupuk? Silahkan jawab
dalam hati yah!.
Merekalah
pahlawan bagi kita. Pahlawan yang senantiasa menyediakan makanan untuk kita. Mulai
dari sayur, nasi, dan buah yang mereka tanam untuk kepentingan kita. Apa kita
pantas menyepelekan mereka? Apa kita pantas merendahkan kerja mereka? Tidak anak-anaku.
Ayuuukkk jika kamu nanti jadi pemimpin, pesan pak guru kepada kalian adalah
rangkul mereka dan sejahterakan mereka dengan membantu mereka agar produksi
pertanian semakin melimpah. Merekalah pahwalan yang sering terabaikan.