Proses terjadinya pelangi
Minggu, 20 September 2015
Proses
terjadinya pelangi – Salah satu keindalah alam di muka bumi ini adalah pelangi.
Pelangi merupakan sebuah demonstrasi nyata dari dispersi (pembiasan) cahaya dan
merupakan bukti bawa sinar matahari atau cahaya tampak tersusun dari spektrum panjang
gelombang. Masing-masing panjang gelombang tersebut menghasilkan warna yang
berbeda-beda yakni warna merah, orange, kuning, hijau, biru, violet, ungu.
Secara
sederhana, proses terjadinya matahari adalah sinar matahari melwati titik-titik
air kemudian dibelokan. Hal ini menghasilkan spektrum matahari yang ada di langit
yang disebut dengan pelangi. Seperti yang kita lihat pelangi tersusun atas
warna-warna yang bentuknya busur lingkaran atau sebuah lengkungan setengah
lingkaran yang sangat besar di langit.
Fungsi
dari air hujan atau titik-titik air hujan ini sebagai miniatur prisma yang yang
sangat banyak. Kita bisa melihat pelangi pada saat setelah hujan reda kemudian
sinar matahari akan menerobos awan dan sinar-sinar matahari itu mengenai titik-titik
air hujan dan akan dibiaskan.
Air
mempunyai kerpaatan optik yang berbeda dengan udara. Cahaya yang menembus
titik-titik air ini mengalami penurunan kecepatan sehingga cahaya dibelokan
menjauhi garis normalnya. Peristiwa pembiasan terjadi dua kali dan pemantulan
cahaya terjadi satu kali. Sinar cahaya yang telah diuraikan akan tersebar dan
bentuknya membungkuk atau melengkukung ke bawah menuju pengamat di permukaan
bumi.
Mengapa warna merah mudah terlihat
oleh kita?
Warna
merah memiliki panjang gelombang yang paling tinggi sehingga warna merah ini
mudah dibiaskan. Dengan kata lain warna merah adalah warna yang paling banyak
dibiaskan. Warna biru dan warna ungu merupakan warna yang sedikit terlihat
dipelangi karena warna biru dan warna ungu ini sedikit dibiaskan dan memiliki
panjang gelombang yang lebih pendek.
Mengapa warna-warna pelangi
terpisah-pisah?
Terlihat
warna merah, orange, kuning, hijau dan sebagainya ini karena batas-batas yang
tidak sejajar antara warna satu dengan warna yang lain. Penyebabnya adalah
pembiasan ganda pada titik-titik air ini memisahkan warna-warna dari hasil
pembiasan cahaya tampak (matahari).
Mengapa kita bisa melihat pelangi?
Sudut
deviasi antara sinar cahaya yang masuk dari matahari dan sinar yang dibiaskan
diarahkan ke mata kita sebagai pengamat adalah 42 derajat untuk warna merah.
Apakah kita bisa membuat pelangi
buatan?
Kita
bisa membuat pelangi buatan lho. Misalnya kita menyemprotkan selang air di
taman depan rumah. Saat semproten air di atur halus atau menjadi titik-titik air. Kemudian kita amati
beberapa saat dari samping maka akan terjadi pelangi di taman rumah kita.
Pada
saat kita main di dekat air terjun, kita bisa melihat pelangi dalam waktu yang
lama. Karena dari air terjun ini selalu terjadi titik-titik air kemudian
terkena sinar matahari.
Itulah
proses terjadinya pelangi yang ternyata sangat mudah sekali kita pahami. Kita bisa
menganggap titik-titik air di langit merupakan kumpulan prisma yang sangat
banyak jumlahnya sehingga masing-masing spektrum warna itu bergabung dan
terbentuklah pelangi.