Turbulensi pesawat dan melawan waktu
Minggu, 06 September 2015
Alhamdulillahirobbil
‘alamin... 26 September 2013 akhirnya bisa naik pesawat dalam rangkat mengajar
ditempat tertinggal SM3T di Kabupaten Yahukimo, Papua. Dulu waktu SMA dan kuliah berangan-angan
pengen naik pesawat tapi gratis. Allah SWT akhirnya mengabulkan juga... maklum,
pak guru ini orang kampung yang gak punya.
Perjalanan
naik pesawat di mulai dari bandara Soekarno-Hatta menuju bandara Sentani,
Jayapura Papua naik Lion Air yang kelas ekonomi hehe. Perlajanan ditempuh dalam
waktu 5,5 jam. Woooowww waktu yang lama bukan. Ternyata jauh banget Papua itu.
Turbulensi
pesawat
Selama
perjalanan, pesawat beberapa kali mengalami turbulensi. Yakni rasa yang
berguncang kadang posisi pesawat naik atau turun dan seperti oleng. Jantung pun
bergetar kencang... yah masih maklum baru pertama kali naik pesawat juga. Perlu
diketahui bahwa jalur pesawat ke Papua itu jalur yang tidak mulus loh. Banyak rintangan
seperti cuaca yang tidak stabil dan cukup ekstrim.
Karena
pengaruh perbedaan kecepatan udara akibat cuaca itulah pesawat mengalami
turbulensi. Sudah pernah merasakan? Rasanya itu seperti naik mobil di tapi
melewati jalan yang rusak. Seperti itulah rasanya. Kalau mobil melintas di
jalan yang bergelombang dan rusak rasanya tidak nyaman bukan?
Melawan
waktu
Akhirnya
tiba di Sentani Jayapura dengan selamat. Ketika melihat jam tangan yang masih
menunjukan pukul 5 pagi, ternyata di Jayapura sebenarnya sudah pukul 7 pagi dan
matahari sudah panas. Rasanya saya seperti melawan waktu. Kesimpulannya adalah
usia saya lebih muda 2 jam hahahaha. Indonesia luas sekali kan? Terbentang dari
Sabang, Aceh sampai Merauke, Papua.
Pertama
tiba disana, melihat sodara-sodara kita di Papua yang berbeda suku dan warna
kulit rasanya benar-benar seperti di negara asing. Subhanalloh, berbeda-beda
tetapi satu juga, Bhineka Tunggal Ika.