Turbulensi pesawat dan melawan waktu

Alhamdulillahirobbil ‘alamin... 26 September 2013 akhirnya bisa naik pesawat dalam rangkat mengajar ditempat tertinggal SM3T di Kabupaten Yahukimo, Papua.  Dulu waktu SMA dan kuliah berangan-angan pengen naik pesawat tapi gratis. Allah SWT akhirnya mengabulkan juga... maklum, pak guru ini orang kampung yang gak punya.
Perjalanan naik pesawat di mulai dari bandara Soekarno-Hatta menuju bandara Sentani, Jayapura Papua naik Lion Air yang kelas ekonomi hehe. Perlajanan ditempuh dalam waktu 5,5 jam. Woooowww waktu yang lama bukan. Ternyata jauh banget Papua itu.

Turbulensi pesawat
Selama perjalanan, pesawat beberapa kali mengalami turbulensi. Yakni rasa yang berguncang kadang posisi pesawat naik atau turun dan seperti oleng. Jantung pun bergetar kencang... yah masih maklum baru pertama kali naik pesawat juga. Perlu diketahui bahwa jalur pesawat ke Papua itu jalur yang tidak mulus loh. Banyak rintangan seperti cuaca yang tidak stabil dan cukup ekstrim.
Karena pengaruh perbedaan kecepatan udara akibat cuaca itulah pesawat mengalami turbulensi. Sudah pernah merasakan? Rasanya itu seperti naik mobil di tapi melewati jalan yang rusak. Seperti itulah rasanya. Kalau mobil melintas di jalan yang bergelombang dan rusak rasanya tidak nyaman bukan?
Melawan waktu
Akhirnya tiba di Sentani Jayapura dengan selamat. Ketika melihat jam tangan yang masih menunjukan pukul 5 pagi, ternyata di Jayapura sebenarnya sudah pukul 7 pagi dan matahari sudah panas. Rasanya saya seperti melawan waktu. Kesimpulannya adalah usia saya lebih muda 2 jam hahahaha. Indonesia luas sekali kan? Terbentang dari Sabang, Aceh sampai Merauke, Papua.

Pertama tiba disana, melihat sodara-sodara kita di Papua yang berbeda suku dan warna kulit rasanya benar-benar seperti di negara asing. Subhanalloh, berbeda-beda tetapi satu juga, Bhineka Tunggal Ika. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel