Larutan elektrolit dan non elekrolit

Pak Mono akan menjelaskan pengertian dan contoh larutan eletrolit dan non eletrolit.
1. Larutan elektrolit
Kata elektrolit berasal dari bahasa Yunani yang artinya “pembawa listrik”. Jadi larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan listrik. Mengapa bisa menghantarkan listrik? Karena ion-ion yang ada pada larutan eletrolit dapat bergerak bebas. Nah ion-ion inila yang berperan dalam menghantarkan arus listrik.
Contoh larutan elektrolit adalah NaCl, HCl, CH3COOH, dan H2SO4.
Berdasarkan kuat dan lemahnya larutan elektrolit terhadap daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua yaitu:
a. Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang mampu mengalami ionisasi sempurna. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl. Indikator pada praktikum menggunakan lampu adalah timbulnya gelembung-gelembung gas pada elektroda dan nyala lampu yang paling terang.
b. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang tidak mengalami ionisasi sempurna (sedikit mengalami ionisasi). Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan CH3COOH dan larutan NH4OH. Ciri-ciri atau indikator larutan elektrolit yang dihubungkan dengan lampu adalah nyala lampu redup atau bahkan tidak menyala dan timbul gelembung gas dalam jumlah yang sedikit.
2. Larutan non elektrolit
Pengertian larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ionnya tidak bisa bergerak bebas. Ikatan yang terkandung pada larutan non elektrolit adalah ikatan kovalen. Senyawa kovalen ini tidak mengalami ionisasi sehingga tidak ada elektron yang bergerak.
Contoh larutan non eletrolit adalah alkohol, larutan gula, dan larutan urea.

0 Response to "Larutan elektrolit dan non elekrolit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel