Fase atau Bentuk Bulan dan Namanya
Kamis, 20 Oktober 2016
Add Comment
Perubahan bentuk atau fase bulan ini terjadi karena adanya revolusi bulan. Pengertian revolusi bulan adalah peristiwa bulan mengelilingi bumi dengan lintasan yang elips. Untuk satu kali mengelilingi bumi disebut satu bulan yang lamanya adalah 29,5 hari. Jadi sebenarnya selama satu bulan adalah 29,5 hari.
Karena bulan terus beredar mengelilingi bumi, maka bagian yang menghadap ke bumi selalu berubah bentuknya. Bagian yang terlihat berubah bentuk adalah bagian bulan yang terkena sinar matahari. Perubahan bentuk tersebut disebut sebagai FASE BULAN. Jadi fase bulan ini terjadi selama satu bulan atau 29,5 hari.
Untuk mengetahui fase-fase bulan bisa dilihat pada gambar berikut ini!
Penampakan wajah bulan ini dipengaruhi oleh posisi bulan, bumi, dan matahari. Kalau kita lihat pada gambar di atas, separuh dari permukaan bulan selalu terkena sinar matahari. Sebenarnya bentuk bulan atau fase bulan tersebut bisa terlihat dari seberapa luas yang teramati oleh kita dari permukaan bumi.
Berikut fase-fase bulan yang diamati dari bumi :
1. Bulan baru
Disebut sebagai bulan baru ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari. Kemudian bagian bulan yang gelap ini menghadap ke matahari. Pada fase bulan baru ini bulan tidak terlihat dari bumi. Atau bulan dalam ke adaan gelap.
2. Bulan sabit
Bulan sabit ini terjadi satu minggu setelah terjadinya bulan baru. Bulan sabit bisa kita lihat ketika di langit sebelah barat setelah matahari terbenam. Jadi kalau kita ingin melihat bulan sabit muncul, bisa dimulai setelah matahari terbenam. Bulan sabit ini lama-kelamaan akan semakin melebar dan akan membentuk separuh bulan. Atau bulannya semakin terlihat separuh.
3. Bulan separuh
Bulan separuh ini terlihat setelah beberapa hari dari bulan sabit. Kita bisa melihat bulan separuh ini karena separuh dari permukaan bulan yang terkena sinar matahari. Jadi yang terlihat oleh kita hanya separuhnya saja.
4. Bulan purnama
Terjadinya bulan purnama adalah ketika seluruh sisi bulan terkena cahaya matahari, sehingga seluruh permukaan bulan bisa terlihat oleh kita yang berada di bumi. Kalau kita lihat peristiwa bulan purnama ini sangatlah indah. Kita bisa menikmatinya ketika cuaca sedang cerah dan tentunya pada waktu malam hari.
Terjadinya bulan purnama ini terjadi setelah bulan sabit atau pada empat belas hari setelah bulan baru. Pada waktu ini, bulan telah berpindah pada suatu titik. Pada posisi ini, bumi terletak di antara bulan dan matahari. Oleh karena itu, seluruh sisi bulan bisa terkena sinar matahari.
Setelah terjadi bulan purnama, maka bulan akan kembali menciut lagi menjadi bulan separuh. Dari bulan separuh mucul lagi menjadi bulan sabit dan seterusnya menjadi bulan baru yang tidak terlihat. Begitu indah sekali ciptaanNya kalau kita perhatikan dengan seksama. Kalau terjadi bulan purnama, bisa kita lihat keindahannya. Sinar bulan bisa menerangi bumi yang gelap.
Karena bulan terus beredar mengelilingi bumi, maka bagian yang menghadap ke bumi selalu berubah bentuknya. Bagian yang terlihat berubah bentuk adalah bagian bulan yang terkena sinar matahari. Perubahan bentuk tersebut disebut sebagai FASE BULAN. Jadi fase bulan ini terjadi selama satu bulan atau 29,5 hari.
Untuk mengetahui fase-fase bulan bisa dilihat pada gambar berikut ini!
Penampakan wajah bulan ini dipengaruhi oleh posisi bulan, bumi, dan matahari. Kalau kita lihat pada gambar di atas, separuh dari permukaan bulan selalu terkena sinar matahari. Sebenarnya bentuk bulan atau fase bulan tersebut bisa terlihat dari seberapa luas yang teramati oleh kita dari permukaan bumi.
Berikut fase-fase bulan yang diamati dari bumi :
1. Bulan baru
Disebut sebagai bulan baru ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari. Kemudian bagian bulan yang gelap ini menghadap ke matahari. Pada fase bulan baru ini bulan tidak terlihat dari bumi. Atau bulan dalam ke adaan gelap.
2. Bulan sabit
Bulan sabit ini terjadi satu minggu setelah terjadinya bulan baru. Bulan sabit bisa kita lihat ketika di langit sebelah barat setelah matahari terbenam. Jadi kalau kita ingin melihat bulan sabit muncul, bisa dimulai setelah matahari terbenam. Bulan sabit ini lama-kelamaan akan semakin melebar dan akan membentuk separuh bulan. Atau bulannya semakin terlihat separuh.
3. Bulan separuh
Bulan separuh ini terlihat setelah beberapa hari dari bulan sabit. Kita bisa melihat bulan separuh ini karena separuh dari permukaan bulan yang terkena sinar matahari. Jadi yang terlihat oleh kita hanya separuhnya saja.
4. Bulan purnama
Terjadinya bulan purnama adalah ketika seluruh sisi bulan terkena cahaya matahari, sehingga seluruh permukaan bulan bisa terlihat oleh kita yang berada di bumi. Kalau kita lihat peristiwa bulan purnama ini sangatlah indah. Kita bisa menikmatinya ketika cuaca sedang cerah dan tentunya pada waktu malam hari.
Terjadinya bulan purnama ini terjadi setelah bulan sabit atau pada empat belas hari setelah bulan baru. Pada waktu ini, bulan telah berpindah pada suatu titik. Pada posisi ini, bumi terletak di antara bulan dan matahari. Oleh karena itu, seluruh sisi bulan bisa terkena sinar matahari.
Setelah terjadi bulan purnama, maka bulan akan kembali menciut lagi menjadi bulan separuh. Dari bulan separuh mucul lagi menjadi bulan sabit dan seterusnya menjadi bulan baru yang tidak terlihat. Begitu indah sekali ciptaanNya kalau kita perhatikan dengan seksama. Kalau terjadi bulan purnama, bisa kita lihat keindahannya. Sinar bulan bisa menerangi bumi yang gelap.
0 Response to "Fase atau Bentuk Bulan dan Namanya"
Posting Komentar